Kelas : 3EB06
NPM : 20211202
1. CARA BERPIKIR INDUKTIF
Induksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Proses penalaran ini mulai bergerak dari penelitian dan evaluasi atas fenomena yang ada, maka disebut sebagai sebuah corak berpikir yang ilmiah karena perlu proses penalaran yang ilmiah dalam penalaran induktif.
Pengertian fenomena sebagai landasan induktif harus diartikan sebagai data maupun sebagai pernyataan-pernyataan yang tentunya bersifat factual. Sehingga induksi dapat berasal dari fenomena yang berbentuk fakta atau berbentuk pernyataan–pernyataan (proposisi-proposisi).
Jenis-jenis berpikir induktif dibagi menjadi 4, yaitu:
1.Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak belakang dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena – fenomena itu.
Contoh : Bila seseorang berkata bahwa mobil adalah semacam kendaraan pengangkut, maka pengertian mobil dan kendaraan pengangkut merupakan hasil generalisasi juga. Dari bermacam-macam tipe kendaraan dengan ciri-ciri tertentu ia mendapatkan sebuah gagasan mengenai mobil, sedangkan dari bermacam-macam alat untuk mengangkut sesuatu lahirlah abstraksi yang lebih tinggi (generalisasi lagi) mengenai kendaraan pengangkut.
Generalisasi sendiri dapat dibedakan menjadi loncatan induktif dan bukan loncatan induktif.
1). Loncatan induktif
Generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namun fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
2). Tanpa loncatan induktif
Sebuah generalisasi tidak mengandung loncatan induktif bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.
2. Hipotesis dan Teori
Secara bahasa hipotesis berasal dari dua kata, yaitu hypo artinya sebelum dan thesis artinya pernyataan atau pendapat. Secara istilah hipotesis adalah suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris. Karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya.
Sedangkan teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
3. Analogi
Analogi dalam bahasa Indonesia adalah kias (Arab: Qasa=mengukur, membandingkan). Analogi adalah suatu perbandingan yang mencoba membuat suatu gagasan terlihat benar dengan cara membandingkannya dengan gagasan lain yang mempunyai hubungan dengan gagasan yang pertama.
4.Hubungan Kausal
Hubungan kausal sering diartikan sebagai penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan, hubungan sebab – akibat (hubungan kausal) dapat berupa sebab yang sampai kepada kesimpulan yang merupakan akibat atau sebaliknya. Pada umumnya hubungan sebab akibat dapat berlangsungdalam tiga pola, yaitu sebab ke akibat, akibat ke sebab, dan akibat ke akibat. Namun, pola yang umum dipakai adalah sebab ke akibat dan akibat ke sebab. Ada 3 jenis hubungan kausal, yaitu:
a. Sebab ke akibat :Yaitu dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan sampai kepada kesimpulan yang menjadi akibat.
b. Akibat ke sebab : Yaitu hubungan yang dimulai dengan fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta itu dianalisis untuk mencari sebabnya.
c. Akibat ke akibat : Yaitu dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan serangkaian
akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat
kedua. Demikianlah seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
2. CARA BERPIKIR DEDUKTIF
Kata deduksi berasal dari bahasa latin yang artinya menghantar dari suatu hal ke hal yang lain. Sebagai suatu istilah penalaran, deduksi adalah suatu proses penalaran (berpikir) yang bertolak dari proposisi yang telah ada yang menuju sebuah proposisi baru yang menjadi sebuah kesimpulan. Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Jenis-jenis berpikir deduktif:
Silogisme Kategorial : Silogisme kategorial dibatasi sebagai suatu argument deduktif yang
mengandung suatu rangkaian yang terdiri dari tiga (dan hanya tiga)
proposisi kategorial, yang disusun menjadi tiga term yang muncul dalam
rangkaian pernyataan itu, dan tiap term hanya boleh muncul dalam dua
pernyataan.
Silogisme Hipotesis : Silogisme hipotesis atau silogisme pengandaian adalah semacam pola
penalaran deduktif yang mengandung hipotesa.
Silogisme Alternatif : Jenis silogisme alternative biasa juga disebut dengan silogisme
disjungtif, karena proposisi mayornya merupakan sebuah proposisi
alternative, yaitu proposisi yang mengandung kemungkinan-kemungkinan
atau pilihan.
Entimem : Silogisme sebagai suatau cara untuk menyatakan pikiran tampaknya
bersifat artificial. Dalam kehidupan sehari-hari biasanya silogisme itu
muncul hanya dengan dua proposisi, salah satunya dihilangkan.
Sumber: -http://mefthaberfikir.blogspot.com/2012/05/berpikir-induktif-dan-deduktif.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar